Hi
Escapist! Kembali lagi di curhatan aku kali ini
Bagi
hotelier ekspresi yang wajib di tunjukkan adalah 'senyum', yang mana emosi
karena masalah diluar pekerjaan seperti sedih, marah, takut adalah hal yang
tidak bisa di eskspresikan saat itu juga. Mungkin kalian melihat kami hotelier
seperti ’tidak pernah sedih’ ’si ceria terus’, but trust me kami hotelier juga
manusia. Kami bisa menangis tapi setelah shift atau kami bisa juga
bersedih tapi setelah kami handle tamu dan masuk back office (kalau Front
Desk belakang counter biasanya ada back office xixi).
Tapi
tak jarang bahagianya kami saat serve tamu juga efek dari positive vibes dari
tamu ataupun biasanya aku menanamkan ’semua tamu sama, aku akan treat
semua tamu as my family or my friend with respect’ (berdasarkan pengalaman
pribadi temanku non hotelier yang di pandang seperti tidak pantas tapi di hotel
lain, dan aku tidak ingin tamu ku merasakan hal seperti itu).
Baiklah
Escapist karena tema ODOP hari ini adalah ’apa yang kamu lakukan ketika kamu
sedih?’ aku jadi terfikir membagikan kebiasaan aku as hotelier ketika aku
merasa sedih (pastinya ini aku lakukan after handling tamu yaa, profesional is
number one xoxo)
1.
Curhat dulu ke bestie rekan kerja
Sebenarnya di lingkungan kerja tidak bisa bercerita ke
semua orang yaa hal yang buat kita sedih, apalagi ga semua orang suka sama kita,
jadi aku cerita ’hal yang memang harus di luapin saat itu juga’ tapi ke orang
yang bisa aku percaya -bestie-. Karena aku tipe orang yang ga bisa menumpuk
emosi (khawatir di tumpuk emosinya malah bisa meledak dan auto nangis pas kerja,
but alhamdulillah belum pernah karena aku tau kapasitas menahan emosi aku.) jadilah
aku curhat dulu biar ga terlalu overload emosinya.
2.
Nonton sama adik
Adikku satu frekuensi sama aku soal tonton-menonton. Kami
memiliki kesaamaan kesukaan (kami suka menonton film dan kadang gameplay
youtuber gaming) jadi kalau aku sedang ’agak galau’ auto deh aku ’dek hayuk
nonton gameplay horror nya *nama youtuber*’.
3. Baca novel online tapi yang ada sedihnya
Ini si
biar aku nangis aja yaaa, jadi aku sengaja milih novel yang ‘sad ending’ atau yang
perjalanan FMC dan MMC nya sulit tapi ’happy ending’ karena aku suka good
cry over sad book.
4.
Sholat
Sebenarnya aku beribadah tidak hanya ketika sedih yaa,
but tempat terbaik mengadu hanya ’allah’.
Terimakasih sudah mau membaca curhatan aku kali ini Escapist, kalau kalian bagaimana cara mengatasi kesedihan kalian? Kalau begitu sampai jumpa di curhatan aku selanjutnya. Have a nice dream!