Langsung ke konten utama

SOCIAL MEDIA

Hal Yang Aku Syukuri Keberadaannya Dalam Hidupku

Minggu, 07 Januari 2024

 Hi Escapist! Semoga belum bosan ya melihat curhatanku, masih dalam edisi ODOP hari ke-7 nih semoga kita semua bisa konsisten untuk menulis di blog yaa. Oh iya, pernahkah kalian bersyukur tentang suatu hal, karena turns out kesempatan kita selanjutnya malah berakhir buruk? Ibaratkan "giliran sudah ga ada baru bersyukur dulu pernah punya". 

Sometimes kita sebagai manusia pasti pernah merasakannya ya, apalagi karena kita pada dasarnya mahluk dengan 'ekspetasi', dan karena ekspetasi itulah yang kadang membuat kita tidak bersyukur. 

Pernah berada di posisi tidak bersyukur membuatku tersadar inilah 3 hal yang aku syukuri (kembali) keberadaannya dalam hidupku :

1. Kesehatan.

Dari kecil bolak-balik opname di Rumah Sakit bukanlah hal yang asing bagi ku. Start TK sampai SD, mungkin ada 3 bulan sekali aku di opname, bisa dibilang imun ku rendah jadi mudah sakit kata Ibuku. Beranjak dewasa aku sudah jarang opname namun masih sering mimisan, tenang saja info dari dokter langgananku aku hanya punya dinding hidung yang tipis. Tapi karena waktu kecil aku punya imun yang rendah, terkadang saat bekerja rekan kerjaku yang lain sakit aku khawatir tertular dan malah efek virusnya lebih parah terhadapku.

That's why kesehatan adalah salah satu hal yang aku syukuri keberadaannya, karena badan yang sehat juga menunjang performa bekerja ku. Saat jadi front desk pernah masuk shift pagi dan sore, kalau badan kurang fit rasanya kurang semangat. Khawatir energi positif yang mau ku tularkan ke tamu malah berkurang :(

2. Lingkungan yang positif

Lingkungan yang positif benar-benar berpengaruh terhadap mental dan perkembangan diriku. Kalau di rumah alhamdulillah masih di berikan keluarga yang suportif dan positif terhadap apa yang aku suka dan tekuni.

Berbanding terbalik dengan positif nya lingkungan di rumah, jujur aku pernah bekerja di lingkungan yang 'toxic' dan ada disaat aku berfikir 'apakah semua tempat bekerja seperti ini?' ' apakah keputusan atasan ku yang kadang terkesan mementingkan dirinya sendiri hanya ada di kepalaku saja?' dan karena berlarut berada di lingkungan toxic kadang aku jadi memaklumi hal tersebut, dan mungkin lingkungan positif waktu itu bagiku hanyalah fatamorgana. 

Alhamdulillahnya ternyata sekarang 'lingkungan bekerja yang positif' itu bukan khayalan semata. Lingkungan bekerja positif itu benar adanya, dan aku bersyukur berada dalam lingkungan itu sekarang. 

3. Pekerjaan

Jadi hotelier bukanlah perjalanan mudah dan instan. Sebelum aku ada di posisi 'settle' sekarang aku pernah merasakan perihnya mencari kerja, dari kerja yang dibayar harian sampai yang hanya di pekerjakan untuk sebulan (season). Tapi alhamdulillahnya semua pekerjaan itu saling berkesinambungan, semua pekerjaanku terlibat dengan 'dunia hospitality'. Awalnya aku pernah bekerja jadi kasir peak season saja di sebuah departemen store, pernah juga aku bekerja menjadi kasir yang di bayar harian di restoran fastfood delivery. Which is semua step yang aku lalui berhubungan dengan hospitality / keramah tamahan lah yang membuat aku berada di posisiku saat ini. Yap jadi pekerjaan ku saat ini merupakan salah satu hal yang paling aku syukuri keberadaannya di hidupku.


Nah udah deh itu dia hal yang aku syukuri keberadaannya dalam hidupku. Mungkin ada yang sama?. Terimakasih ya Escapist sudah setia mengikuti curhatan aku dalam program ODOP ini, hope you have a great weekend. Semoga tidur hari ini mimpinya indah yaaa!


Hello Escapist!

Aku Caca seorang hotelier yang suka bermimpi, seringnya sih aku sharing seputar makanan, lifestyle dan buku tapi aku bisa kok jadi teman curhat kalian. Oiya genre favorit aku ~romance~ loh jadi please rekomendasiin aku buku ataupun film seputar romance ya!

Follow me on Instagram